Persiapkan Dirimu Sebelum Membeli Rumah Pertama, Begini Caranya - Setiap orang, mungkin termasuk kamu pasti ingin memiliki sebuah rumah untuk tempat tinggal sekaligus investasi. Bagaimana tidak? Harga properti yang satu ini terus meningkat setiap tahun. Tak heran bila orang berduit, rela menginvestasikan uangnya miliaran rupiah untuk membeli rumah kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
Yang kaya bisa memupuk aset rumah, sementara yang penghasilannya pas-pasan cuma bisa gigit jari. Berdasarkan sejumlah riset, sebesar 83% generasi milenial dengan rata-rata penghasilan Rp7,5 juta per bulan tidak akan bisa memiliki rumah di Jakarta sampai kapanpun. Sementara 17% sisanya hanya mampu membeli rumah bekas seharga Rp300 juta saja.
Sebetulnya kalau niat, gaji ngepas juga bisa punya rumah. Tentu saja dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang banyak ditawarkan bank. Sekarang malah banyak yang menyasar kaum milenial supaya naik kelas, tidak ngontrak terus.
Hal yang perlu diperhatikan pertama kali saat membeli rumah pertama adalah lokasi. Pilih lokasi rumah yang menawarkan kemudahan akses transportasi, seperti kereta, TransJakarta, ojek, angkutan umum, atau feeder. Pilih beberapa opsi lokasi yang sesuai dengan kemampuanmu. Logikanya, harga rumah di kawasan BSD tentu saja berbeda dengan daerah Parung. Harga rumah di daerah yang masih dalam pengembangan lebih murah ketimbang yang sudah maju.
Ini juga penting. Kalau hanya niat, tapi tidak ada uangnya, ya percuma. Jika ingin membeli rumah, kamu harus mengumpulkan uang untuk DP rumah. Misalnya kamu tertarik dengan rumah di kawasan Parung Panjang seharga Rp200 juta, maka kamu harus menyiapkan duit sekitar 20%-30%, yakni Rp40 juta-Rp60 juta.
Target punya rumah 2 tahun, maka kamu perlu menyisihkan uang sekitar Rp1,7 juta setiap bulan supaya terkumpul uang muka sebesar Rp40 juta. Kamu pun harus punya dana cadangan untuk mengantisipasi kenaikan harga rumah setiap tahun karena pastinya 2 tahun mendatang, harga rumah sudah beda lagi.
Percuma kerja keras, banting tulang, kalau gaya hidupmu masih boros alias konsumtif. Uang yang kamu hasilkan akan habis begitu saja. Perlu komitmen dalam dirimu untuk hidup hemat, seperti membawa bekal makan siang dari rumah, kurangi nongkrong atau jajan kopi, tahan membeli barang yang bukan kebutuhan, dan cara lainnya. Enggak perlu malu atau gengsi hidup hemat, seperti peribahasa yang mengatakan “hemat pangkal kaya.”
Dari gaji bulanan, penghasilan tambahan, dan hidup hemat, kamu sisihkan untuk tabungan DP rumah. Bikin tabungan khusus, komitmen menabung setiap bulan atau setiap kamu memperoleh pendapatan. Tabungan tersebut jangan diutak atik, kecuali untuk keperluan sangat mendesak. Tapi itupun kamu harus berusaha keras lagi untuk menambalnya.
Yang kaya bisa memupuk aset rumah, sementara yang penghasilannya pas-pasan cuma bisa gigit jari. Berdasarkan sejumlah riset, sebesar 83% generasi milenial dengan rata-rata penghasilan Rp7,5 juta per bulan tidak akan bisa memiliki rumah di Jakarta sampai kapanpun. Sementara 17% sisanya hanya mampu membeli rumah bekas seharga Rp300 juta saja.
Sebetulnya kalau niat, gaji ngepas juga bisa punya rumah. Tentu saja dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang banyak ditawarkan bank. Sekarang malah banyak yang menyasar kaum milenial supaya naik kelas, tidak ngontrak terus.
1. Pilih-pilih Lokasi
Hal yang perlu diperhatikan pertama kali saat membeli rumah pertama adalah lokasi. Pilih lokasi rumah yang menawarkan kemudahan akses transportasi, seperti kereta, TransJakarta, ojek, angkutan umum, atau feeder. Pilih beberapa opsi lokasi yang sesuai dengan kemampuanmu. Logikanya, harga rumah di kawasan BSD tentu saja berbeda dengan daerah Parung. Harga rumah di daerah yang masih dalam pengembangan lebih murah ketimbang yang sudah maju.
2. Mau Murah? Ada di Pinggiran Jakarta
Jika gaji hanya bisa membeli rumah murah, cari saja rumah di kawasan penyangga ibu kota, seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. Tapi perlu diingat, risikonya waktu tempuh perjalanan yang lebih lama, misalnya 1,5-3 jam. Nah kalau ada akses seperti kereta, disambung dengan busway atau ojek, jarak tempuh yang cukup jauh dapat teratasi bukan?3. Siapkan Dana
Ini juga penting. Kalau hanya niat, tapi tidak ada uangnya, ya percuma. Jika ingin membeli rumah, kamu harus mengumpulkan uang untuk DP rumah. Misalnya kamu tertarik dengan rumah di kawasan Parung Panjang seharga Rp200 juta, maka kamu harus menyiapkan duit sekitar 20%-30%, yakni Rp40 juta-Rp60 juta.
Target punya rumah 2 tahun, maka kamu perlu menyisihkan uang sekitar Rp1,7 juta setiap bulan supaya terkumpul uang muka sebesar Rp40 juta. Kamu pun harus punya dana cadangan untuk mengantisipasi kenaikan harga rumah setiap tahun karena pastinya 2 tahun mendatang, harga rumah sudah beda lagi.
4. Bekerja Keras dan Cari Penghasilan Tambahan
Untuk mengumpulkan uang puluhan juta rupiah dalam kurun waktu tertentu memang tidak mudah . Apalagi buat kamu yang bergaji UMR. Tapi itu bukanlah halangan jika kamu serius. Kunci utamanya adalah kerja keras. Ambil lemburan untuk nambah penghasilan. Kamu juga bisa melakoni pekerjaan sampingan di hari libur atau selepas pulang kerja jika tidak ada lemburan. Contohnya ojek online, jualan online, reseller, fotografer, freelance menulis artikel, dan lainnya. Lumayan kan uangnya untuk DP rumah.5. Hidup Hemat dan Komitmen Menabung
Percuma kerja keras, banting tulang, kalau gaya hidupmu masih boros alias konsumtif. Uang yang kamu hasilkan akan habis begitu saja. Perlu komitmen dalam dirimu untuk hidup hemat, seperti membawa bekal makan siang dari rumah, kurangi nongkrong atau jajan kopi, tahan membeli barang yang bukan kebutuhan, dan cara lainnya. Enggak perlu malu atau gengsi hidup hemat, seperti peribahasa yang mengatakan “hemat pangkal kaya.”
Dari gaji bulanan, penghasilan tambahan, dan hidup hemat, kamu sisihkan untuk tabungan DP rumah. Bikin tabungan khusus, komitmen menabung setiap bulan atau setiap kamu memperoleh pendapatan. Tabungan tersebut jangan diutak atik, kecuali untuk keperluan sangat mendesak. Tapi itupun kamu harus berusaha keras lagi untuk menambalnya.
Post A Comment:
0 comments: