Dokter Hewan Kucing Depok adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat berpisah dari Kabupaten Bogor pada tanggal 27 April 1999.[6] Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Depok sebanyak 1.886.890 jiwa dengan kepadatan 9.421 jiwa/km².[2]
Geografi
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00” - 6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00” - 106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.
Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.[7] Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 situ atau danau.[8] Hal ini menjadikan Depok sebagai daerah yang rawan banjir di sebagian wilayah.

Sejarah Depok berawal pada 18 Mei 1696[10], yakni ketika seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km²[11] dengan harga Rp 2,4 juta[12]. Status tanah itu adalah tanah partikelir milik Cornelis Chastelein seorang sehingga terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda.[13]
Pada zaman Hindia Belanda serta sampai pendudukan Jepang dan hingga masa Republik Indonesia Serikat, wilayah Kota Depok modern masih terpisah ke dalam 3 Kawedanan yang berbeda di wilayah Kabupaten Bogor yaitu:[14]
Kawedanan Depok meliputi:
Kecamatan Depok, termasuk Pancoran Mas dan Beji;
Kecamatan Limo, termasuk Cinere;
Kecamatan Sawangan, termasuk Bojongsari dan Parung.[15][16][17]
Kawedanan Jonggol meliputi: Kecamatan Cimanggis, termasuk Tapos.[18]
Kawedanan Cibinong meliputi: Kecamatan Sukmajaya, termasuk Cilodong.[19]
Pada tahun 1898, 1909 dan 1933, daerah-daerah yang berada di bawah Kawedanan Depok tersebut masuk ke dalam suatu distrik yang berpusat di Parung, Afdeeling Buitenzorg.[20][21][9] Setelah penghapusan Kawedanan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963[22], Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa, yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina, Tanah Baru dan Kukusan.[23]
Depok pernah menjadi pusat Residensi Ommelanden van Batavia atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia yaitu en Ommelanden per tanggal 11 April 1949 №Pz/177/G.R. yang dimuat di dalam Javasche Courant 1949 №31. Residensi ini membubarkan Regentschap Meester Cornelis yang terbentuk sejak 1925.[24]Dokter Hewan Kucing Depok
Kota Depok memiliki 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.809.120 jiwa dengan luas wilayah 200,29 km² dan sebaran penduduk 9.032 jiwa/km².[36][37]
Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kota Depok, Jawa Barat yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:[1]
No. | Kode | Nama Rumah Sakit | Jenis | Tipe | Alamat |
---|---|---|---|---|---|
1. | 3276124 | RSUD Depok | RSUD | C | Jl. Raya Muchtar No.99, Sawangan Lama, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511 |
2. | 3276125 | RSUD Depok Timur | RSUD | C | Jl. Raya Tapos No.1, Cimpaeun, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16459 |
3. | 3276039 | RS Bhayangkara Brimob | RS | C | Jl. Akses UI No.28, Pasir Gunung Selatan, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451 |
4. | 3276152 | RS Citra Medika Depok | RS | C | Jl. Raya Kalimulya No.68, Kalimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413 |
5. | 3276158 | RS Darurat PMI Depok | RS Darurat | A | Jl. Boulevard GDC No.1, Jatimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413 |
6. | 3201126 | RS Hermina Depok | RS Thalassemia | A | Jl. Siliwangi No.50, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16436 |
7. | 3276150 | RS Jantung Diagram | RS Jantung | B | Jl. Cinere Raya No.19, Pangkalan Jati, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514 |
8. | 3201185 | RS Meilia Cibubur | RS | B | Jl. Alternatif Cibubur No.9, Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16454 |
9. | 3276028 | RS Mitra Keluarga Depok | RS | A | Jl. Margonda Raya No.15, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16424 |
10. | 3276029 | RS Muhammadiyah Depok | RS | D | Jl. Raya Bedahan No.18, Bedahan, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16519 |
11. | 32761518 | RS Permata Depok | RS | C | Jl. Raya Muchtar No.22, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16511 |
12. | 3201072 | RS Puri Cinere | RS | B | Jl. Maribaya No.1, Pangkalan Jati, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514 |
13. | 3276017 | RS Sentra Medika Cisalak | RS | B | Jl. Raya Bogor No.32, Cisalak, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16416 |
14. | 3276135 | RS Simpangan Depok | RS | B | Jl. Raya Bogor No.36, Sukamaju, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16415 |
15. | 3201061 | RS Tugu Ibu Depok | RS | A | Jl. Raya Bogor No.29, Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16452 |
16. | 3201256 | RS Universitas Indonesia | RS | B | Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan No.1, Pondok Cina, Kec. Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424 |
17. | 3276147 | RSIA Asyifa Depok | RSIA | C | Jl. Raya Parung Bingung No.9, Rangkapan Jaya Baru, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16434 |
18. | 3276148 | RSIA Brawijaya Sawangan | RSIA | C | Jl. Raya Parung-Ciputat No.1, Bojongsari Baru, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16516 |
19. | 3276150 | RSIA Budhi Jaya Utama | RSIA | C | Jl. Bahagia No.1, Abadijaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16417 |
20. | 3276149 | RSIA Bunda Aliyah Depok | RSIA | C | Jl. Kartini No.2, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431 |
21. | 3276151 | RSIA Depok Jaya | RSIA | B | Jl. Rambutan III No.27, Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16436 |
22. | 3276041 | RSIA Graha Permata Ibu | RSIA | C | Jl. K.H.M. Usman No.168, Kukusan, Kec. Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16425 |
23. | 3276152 | RSIA Reni Sejahtera | RSIA | C | Jl. Singgalang No.5, Pondok Petir, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16517 |
24. | 3276149 | RSIA Setya Bhakti | RSIA | C | Jl. Raya Bogor No.35, Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16452 |
25. | 3276153 | RSIA Sumber Bahagia | RSIA | C | Jl. Bahagia No.16, Sukamaju, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16415 |
26. | 3201141 | RSIA Tumbuh Kembang | RSIA | C | Jl. Raya Bogor No.23, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451 |
27. | 3201035 | RSU Bhakti Yudha | RSU | C | Jl. Raya Sawangan No.2A, Pancoran Mas, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16436 |
28. | 3201196 | RSU Bunda Margonda | RSU | C | Jl. Margonda Raya No.28, Pondok Cina, Kec. Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424 |
29. | 3276153 | RSU Citra Arafiq | RSU | C | Jl. Perindustrian No.53, Bakti Jaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16418 |
30. | 3276146 | RSU Hasanah Graha Afiah | RSU | C | Jl. Raden Saleh No.42, Sukmajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412 |
Dokter Hewan Kucing Tangerang Dokter Hewan Kucing Jakarta Utara Dokter Hewan Kucing Palembang Dokter Hewan Kucing Semarang
Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan, dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan serta berperan dalam kesehatan masyarakat veteriner.Dokter Hewan Kucing Depok
Bidang pekerjaan Dokter Hewan Kucing Depok

Dokter hewan dapat membuka layanan medis dan bekerja sebagai praktisi. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan di rumah, misalnya anjing, kucing, dan kelinci. Mereka dapat berkarier di klinik dan rumah sakit hewan atau di tempat penampungan hewan. Sementara itu, dokter hewan lain memilih untuk berkarier pada manajemen kesehatan hewan ternak, baik hewan mamalia seperti sapi, kambing, kuda, dan babi, maupun dunia perunggasan. Ada pula dokter hewan konservasi yang menangani satwa liar.
Ditinjau dari lingkup sektor ekonomi, dokter hewan dapat bekerja pada sektor privat dengan membuka layanan praktik mandiri, bekerja sama dengan rekan sejawat, atau pada perusahaan swasta, baik melalui pelayanan jasa medis ataupun konsultasi. Sebagian dokter hewan lain bekerja pada sektor publik atau pemerintahan pada layanan veteriner, lembaga penelitian, konservasi, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta lembaga sertifikasi seperti karantina hewan. Selain itu, organisasi nirlaba, yang biasanya merupakan lembaga konservasi, juga merekrut dokter hewan.
Risiko pekerjaan Dokter Hewan Kucing Depok

Dokter hewan berisiko mengalami luka fisik yang disebabkan oleh hewan yang ditanganinya. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1988 menyebutkan bahwa 64,6% dari dokter hewan pernah mengalami luka berat akibat hewan; tangan, lengan, dan kepala menjadi area yang paling umum terluka, sementara sapi, anjing, dan kuda menjadi hewan yang paling umum menyebabkan luka
Kompetensi
Setelah lulus pendidikan dan dilantik menjadi dokter hewan, seseorang wajib memiliki sejumlah kompetensi. Secara garis besar, kompetensi minimum yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yaitu:[3]
- Epidemiologi — menerapkan epidemiologi deskriptif untuk mengendalikan penyakit dan berpartisipasi dalam penyelidikan epidemiologi jika terjadi kasus penyakit yang wajib dilaporkan;
- Penyakit hewan lintas batas — mengidentifikasi penyakit hewan lintas batas dan patogen yang diasosiasikan dengannya, memahami distribusinya secara global, pengambilan dan penanganan sampelnya, penggunaan alat diagnostik dan terapeutik yang tepat, implikasi peraturan dan pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Zoonosis (termasuk penyakit bawaan makanan) — mengidentifikasi zoonosis dan penyakit bawaan makanan serta patogen yang diasosiasikan dengannya; memahami penggunaan alat diagnostik dan terapeutik, implikasinya terhadap kesehatan manusia, pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Penyakit infeksi baru dan muncul kembali — memahami penyakit infeksi baru dan penyakit infeksi yang muncul kembali, mendeteksi tanda klinis dan melaporkannya ke otoritas veteriner, memahami hipotesis kemunculannya, dan tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Program pencegahan dan pengendalian penyakit — memahami program baku yang telah ditetapkan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular, zoonosis, atau penyakit infeksi baru dan muncul kembali; cara mengidentifikasi hewan untuk ketertelusuran dan pengawasan oleh otoritas veteriner; memahami dan berpartisipasi dalam pelaksanaan rencana darurat untuk mengendalikan penyakit lintas batas, termasuk membunuh hewan secara manusiawi; berpartisipasi dalam kampanye vaksinasi reguler dan darurat, serta program uji-dan-potong/terapi, sistem deteksi dini, penyakit hewan yang wajib dilaporkan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Higiene makanan — memahami praktik keamanan pangan di peternakan, inspeksi pemotongan hewan, termasuk pemeriksaan pra- dan pascamati, serta penyembelihan yang manusiawi; integrasi antara pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat, termasuk peran dokter hewan dengan dokter, praktisi kesehatan masyarakat, dan analis risiko;
- Produk-produk veteriner — memahami penggunaan produk-produk veteriner dengan tepat, termasuk pencatatannya; konsep waktu henti obat untuk mencegah residu pada produk hewan yang akan dikonsumsi manusia; mekanisme perkembangan resistansi obat; hubungan penggunaan antibiotik pada hewan pangan dan berkembangnya resistansi antibiotik pada manusia; penggunaan obat-obatan dan bahan-bahan biologis dengan tepat untuk memastikan keamanan rantai pangan dan lingkungan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Kesejahteraan hewan — memahami kesejahteraan hewan dan tanggung jawab pemilik, dokter hewan, dan orang lain yang menangani hewan; mengidentifikasi masalah kesejahteraan hewan dan berpartisipasi dalam tindakan perbaikannya; memahami informasi terbaru tentang pengaturan kesejahteraan hewan dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional, termasuk dalam produksi hewan, transportasi hewan, dan pemotongan hewan untuk konsumsi dan eliminasi untuk mengendalikan penyakit;
- Legislasi dan etika veteriner — memahami peraturan tentang veteriner dan profesi kedokteran hewan di tingkat lokal, provinsi, nasional, dan regional, serta tempat untuk mencari informasi terbaru; menerapkan standar tinggi dalam etika profesi dokter hewan dalam keseharian; serta kepemimpinan dalam masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perawatan hewan;
- Prosedur sertifikasi umum — memeriksa dan memantau individu hewan atau kelompok hewan untuk menerbitkan sertifikat bebas dari penyakit atau kondisi tertentu berdasarkan prosedur baku; serta mengisi dan menandatangani sertifikat kesehatan sesuai dengan aturan nasional;
- Kemampuan komunikasi — mengomunikasikan informasi teknis dengan cara membuat yang dapat dipahami masyarakat umum; dan berkomunikasi secara efektif dengan rekan tenaga kesehatan profesional untuk saling bertukar informasi ilmiah dan teknis, serta pengalaman praktis.
Deskripsi Karier Dokter Hewan Kucing Depok

Dokter hewan disebut juga dengan medik veteriner. Dokter hewan bertugas mencegah, memeriksa, mengobati, dan melakukan perawatan pada hewan dari penyakit. Jenis kucing hewan yang ditangani bisa hewan besar (sapi, kuda, kambing, kerbau, babi), hewan kecil (anjing, kucing), unggas (ayam, itik, angsa, puyuh), hewan eksotik (ular, hamster, kura-kura, iguana), satwa liar (reptil, primata), satwa harapan (rusa, kelinci), satwa akuatik (ikan), ataupun hewan laboratorium (rodensia). Kalau ada hewan yang terluka, mengalami patah tulang, maka dokter hewan akan melakukan operasi.
Dokter hewan juga berperan penting dalam pencegahan penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonotik), seperti rabies, antraks, leptospirosis, juga flu burung. Secara aktif, seorang dokter hewan akan memberikan vaksin. Selain itu, dokter hewan memainkan peranan dalam proses pengembangbiakan hewan. Misalnya, dalam inseminasi buatan pada kuda, dokter hewan akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk menyuntikkan sperma kuda jantan ke rahim kuda betina. Dokter hewan juga akan memantau proses kehamilan pada kuda tersebut.
Sehari-hari, dokter hewan bisa bekerja di rumah sakit hewan, kebun binatang bahkan NGO internasional. Selain bekerja dalam bidang pemeriksaan dan pengobatan, ada juga lho dokter hewan yang bekerja sebagai pegawai negeri dan berdinas di pusat karantina, pusat pemeriksaan sanitasi daging hewan, dan pusat kesehatan hewan. Pilihan lain untuk profesi dokter hewan adalah praktik mandiri dengan membuka klinik kesehatan hewan. mrizky
Peran dan Tanggung Jawab Dokter Hewan Kucing Depok

- Mencegah hewan agar tidak terinfeksi penyakit.
- Memeriksa penyakit dan memberikan pengobatan pada hewan.
- Melakukan diagnosis (klinik, patologik, laboratorium mikrobiologi, laboratorium imunologi, laboratorium parasitologi, dan lain-lain).
- Menyusun nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik pada hewan.
- Melakukan pemeriksaan kebuntingan, penanganan kebidanan, dan penanganan gangguan reproduksi pada hewan.
- Melindungi kehidupan/kesehatan hewan dan risiko yang ditimbulkan.
- Menanggulangi penyakit menular zoonotik dan non-zoonotik melalui terapi, eradikasi, dan lainnya.
- Melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan pangan.
- Melindungi kesehatan manusia dari risiko yang ditimbulkan oleh bahan tambahan (additive), kontaminan, toksin atau organisme penyebab penyakit dalam.
- Menjamin keamanan bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat.
- Melakukan pengukuran dan penyeliaan kesejahteraan hewan.
Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan adalah nama sebuah Kota Administrasi di bagian selatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pusat Pemerintahannya berada di Kebayoran Baru. Jakarta Selatan adalah salah satu dari lima Kota Administrasi di DKI Jakarta. Di sebelah Utara, Jakarta Selatan berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Di sebelah Timur berbatasan dengan Jakarta Timur. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Depok, dan sebelah Barat dengan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.[4]
Jakarta Selatan adalah Kota Administrasi, dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak 2.296.977 jiwa, termasuk diantaranya 2.198 jiwa merupakan warga negara asing (WNA).[4] Sementara pada tahun 2021, penduduk Jakarta Selatan berjumah 2.373.219 jiwa.[1]

Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki 10 kecamatan dan 65 kelurahan dengan Kode pos 12110 hingga 12980.[24][25]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:
Dokter Hewan Kucing Depok Dokter Hewan Kucing Tangerang Dokter Hewan Kucing Jakarta Utara Dokter Hewan Kucing Palembang
Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan, dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan serta berperan dalam kesehatan masyarakat veteriner.Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan
Bidang pekerjaan Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan

Dokter hewan dapat membuka layanan medis dan bekerja sebagai praktisi. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan di rumah, misalnya anjing, kucing, dan kelinci. Mereka dapat berkarier di klinik dan rumah sakit hewan atau di tempat penampungan hewan. Sementara itu, dokter hewan lain memilih untuk berkarier pada manajemen kesehatan hewan ternak, baik hewan mamalia seperti sapi, kambing, kuda, dan babi, maupun dunia perunggasan. Ada pula dokter hewan konservasi yang menangani satwa liar.Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan
Ditinjau dari lingkup sektor ekonomi, dokter hewan dapat bekerja pada sektor privat dengan membuka layanan praktik mandiri, bekerja sama dengan rekan sejawat, atau pada perusahaan swasta, baik melalui pelayanan jasa medis ataupun konsultasi. Sebagian dokter hewan lain bekerja pada sektor publik atau pemerintahan pada layanan veteriner, lembaga penelitian, konservasi, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta lembaga sertifikasi seperti karantina hewan. Selain itu, organisasi nirlaba, yang biasanya merupakan lembaga konservasi, juga merekrut dokter hewan.
Risiko pekerjaan Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan

Dokter hewan berisiko mengalami luka fisik yang disebabkan oleh hewan yang ditanganinya. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1988 menyebutkan bahwa 64,6% dari dokter hewan pernah mengalami luka berat akibat hewan; tangan, lengan, dan kepala menjadi area yang paling umum terluka, sementara sapi, anjing, dan kuda menjadi hewan yang paling umum menyebabkan luka
Kompetensi
Setelah lulus pendidikan dan dilantik menjadi dokter hewan, seseorang wajib memiliki sejumlah kompetensi. Secara garis besar, kompetensi minimum yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yaitu:[3]
- Epidemiologi — menerapkan epidemiologi deskriptif untuk mengendalikan penyakit dan berpartisipasi dalam penyelidikan epidemiologi jika terjadi kasus penyakit yang wajib dilaporkan;
- Penyakit hewan lintas batas — mengidentifikasi penyakit hewan lintas batas dan patogen yang diasosiasikan dengannya, memahami distribusinya secara global, pengambilan dan penanganan sampelnya, penggunaan alat diagnostik dan terapeutik yang tepat, implikasi peraturan dan pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Zoonosis (termasuk penyakit bawaan makanan) — mengidentifikasi zoonosis dan penyakit bawaan makanan serta patogen yang diasosiasikan dengannya; memahami penggunaan alat diagnostik dan terapeutik, implikasinya terhadap kesehatan manusia, pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Penyakit infeksi baru dan muncul kembali — memahami penyakit infeksi baru dan penyakit infeksi yang muncul kembali, mendeteksi tanda klinis dan melaporkannya ke otoritas veteriner, memahami hipotesis kemunculannya, dan tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Program pencegahan dan pengendalian penyakit — memahami program baku yang telah ditetapkan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular, zoonosis, atau penyakit infeksi baru dan muncul kembali; cara mengidentifikasi hewan untuk ketertelusuran dan pengawasan oleh otoritas veteriner; memahami dan berpartisipasi dalam pelaksanaan rencana darurat untuk mengendalikan penyakit lintas batas, termasuk membunuh hewan secara manusiawi; berpartisipasi dalam kampanye vaksinasi reguler dan darurat, serta program uji-dan-potong/terapi, sistem deteksi dini, penyakit hewan yang wajib dilaporkan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Higiene makanan — memahami praktik keamanan pangan di peternakan, inspeksi pemotongan hewan, termasuk pemeriksaan pra- dan pascamati, serta penyembelihan yang manusiawi; integrasi antara pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat, termasuk peran dokter hewan dengan dokter, praktisi kesehatan masyarakat, dan analis risiko;
- Produk-produk veteriner — memahami penggunaan produk-produk veteriner dengan tepat, termasuk pencatatannya; konsep waktu henti obat untuk mencegah residu pada produk hewan yang akan dikonsumsi manusia; mekanisme perkembangan resistansi obat; hubungan penggunaan antibiotik pada hewan pangan dan berkembangnya resistansi antibiotik pada manusia; penggunaan obat-obatan dan bahan-bahan biologis dengan tepat untuk memastikan keamanan rantai pangan dan lingkungan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Kesejahteraan hewan — memahami kesejahteraan hewan dan tanggung jawab pemilik, dokter hewan, dan orang lain yang menangani hewan; mengidentifikasi masalah kesejahteraan hewan dan berpartisipasi dalam tindakan perbaikannya; memahami informasi terbaru tentang pengaturan kesejahteraan hewan dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional, termasuk dalam produksi hewan, transportasi hewan, dan pemotongan hewan untuk konsumsi dan eliminasi untuk mengendalikan penyakit;
- Legislasi dan etika veteriner — memahami peraturan tentang veteriner dan profesi kedokteran hewan di tingkat lokal, provinsi, nasional, dan regional, serta tempat untuk mencari informasi terbaru; menerapkan standar tinggi dalam etika profesi dokter hewan dalam keseharian; serta kepemimpinan dalam masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perawatan hewan;
- Prosedur sertifikasi umum — memeriksa dan memantau individu hewan atau kelompok hewan untuk menerbitkan sertifikat bebas dari penyakit atau kondisi tertentu berdasarkan prosedur baku; serta mengisi dan menandatangani sertifikat kesehatan sesuai dengan aturan nasional;
- Kemampuan komunikasi — mengomunikasikan informasi teknis dengan cara membuat yang dapat dipahami masyarakat umum; dan berkomunikasi secara efektif dengan rekan tenaga kesehatan profesional untuk saling bertukar informasi ilmiah dan teknis, serta pengalaman praktis.
Deskripsi Karier Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan

Dokter hewan disebut juga dengan medik veteriner. Dokter hewan bertugas mencegah, memeriksa, mengobati, dan melakukan perawatan pada hewan dari penyakit. Jenis kucing hewan yang ditangani bisa hewan besar (sapi, kuda, kambing, kerbau, babi), hewan kecil (anjing, kucing), unggas (ayam, itik, angsa, puyuh), hewan eksotik (ular, hamster, kura-kura, iguana), satwa liar (reptil, primata), satwa harapan (rusa, kelinci), satwa akuatik (ikan), ataupun hewan laboratorium (rodensia). Kalau ada hewan yang terluka, mengalami patah tulang, maka dokter hewan akan melakukan operasi.
Dokter hewan juga berperan penting dalam pencegahan penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonotik), seperti rabies, antraks, leptospirosis, juga flu burung. Secara aktif, seorang dokter hewan akan memberikan vaksin. Selain itu, dokter hewan memainkan peranan dalam proses pengembangbiakan hewan. Misalnya, dalam inseminasi buatan pada kuda, dokter hewan akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk menyuntikkan sperma kuda jantan ke rahim kuda betina. Dokter hewan juga akan memantau proses kehamilan pada kuda tersebut.
Sehari-hari, dokter hewan bisa bekerja di rumah sakit hewan, kebun binatang bahkan NGO internasional. Selain bekerja dalam bidang pemeriksaan dan pengobatan, ada juga lho dokter hewan yang bekerja sebagai pegawai negeri dan berdinas di pusat karantina, pusat pemeriksaan sanitasi daging hewan, dan pusat kesehatan hewan. Pilihan lain untuk profesi dokter hewan adalah praktik mandiri dengan membuka klinik kesehatan hewan. mrizky
Peran dan Tanggung Jawab Dokter Hewan Kucing Jakarta Selatan

- Mencegah hewan agar tidak terinfeksi penyakit.
- Memeriksa penyakit dan memberikan pengobatan pada hewan.
- Melakukan diagnosis (klinik, patologik, laboratorium mikrobiologi, laboratorium imunologi, laboratorium parasitologi, dan lain-lain).
- Menyusun nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik pada hewan.
- Melakukan pemeriksaan kebuntingan, penanganan kebidanan, dan penanganan gangguan reproduksi pada hewan.
- Melindungi kehidupan/kesehatan hewan dan risiko yang ditimbulkan.
- Menanggulangi penyakit menular zoonotik dan non-zoonotik melalui terapi, eradikasi, dan lainnya.
- Melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan pangan.
- Melindungi kesehatan manusia dari risiko yang ditimbulkan oleh bahan tambahan (additive), kontaminan, toksin atau organisme penyebab penyakit dalam.
- Menjamin keamanan bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat.
- Melakukan pengukuran dan penyeliaan kesejahteraan hewan.
Post A Comment:
0 comments: