Dokter Hewan Kucing Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini sekaligus menjadi Kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.[6][7] Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam wilayah metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa, sekaligus sebagai wilayah metropolitan terpadat keempat di Pulau Jawa, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang yang signifikan ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit yang tersebar di penjuru kota. Perkembangan regional ini menunjukan peran strategis Kota Semarang terhadap roda perekonomian nasional.
Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Dr.Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[8] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Demak di sebelah timur, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, dan Kabupaten Kendal disebelah barat. Kota Semarang memiliki luas wilayah administratif sebesar 373,70 km persegi, sekaligus merupakan administrasi kotamadya terluas di Pulau Jawa.

Secara etimologis, nama "Semarang" berasal dari kata "sem", yang berarti "asam/pohon asam", dan kata "arang", yang berarti "jarang", yang digabungkan menjadi "asam yang jarang-jarang". Penamaan "Semarang" ini bermula ketika Ki Ageng Pandanaran I datang ke sebuah pulau bernama Pulau Tirang (dekat pelabuhan Bergota) dan melihat pohon asam yang jarang-jarang tumbuh berdekatan. Penamaan Kota Semarang ini sempat berubah saat zaman kolonialisme Hindia Belanda menjadi "Samarang". Kota Semarang merupakan satu dari tiga pusat pelabuhan (Jakarta dan Surabaya) penting bagi Hindia Belanda sebagai pemasok hasil bumi dari wilayah pedalaman Jawa.
Batas wilayah administrasi Kota Semarang meliputi:
Kota Semarang adalah salah satu kota penting yang terletak di pesisir utara Jawa dan sebagai hub utama penghubung Jakarta–Surabaya dan kota–kota di pedalaman selatan Jawa (Surakarta dan Yogyakarta). Kota Semarang memiliki ketinggian dari 2 meter bawah permukaan laut hingga 340 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng 0%–45%. Kota Semarang merupakan kota yang memiliki kondisi topografi yang unik berupa wilayah dataran rendah yang sempit dan wilayah perbukitan yang memanjang dari sisi barat hingga sisi timur Kota Semarang. Wilayah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit.Dokter Hewan Kucing Semarang
Wilayah dataran rendah pada wilayah barat Kota Semarang hanya memiliki lebar 4 kilometer dari garis pantai, sedangkan pada wilayah timur Kota Semarang wilayah dataran rendah semakin melebar hingga 11 kilometer dari garis pantai. Wilayah dataran rendah ini merupakan dataran banjir dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang, seperti Kali Garang (Banjir Kanal Barat), Kali Pengkol, dan Kali Bringin. Wilayah dataran rendah ini membentang di sisi utara Kota Semarang dan hampir mencakup 40% total wilayah Kota Semarang. Wilayah dataran rendah ini dikenal sebagai kota bawah (Semarang Ngisor), sekaligus sebagai pusat aktivitas perekonomian kota. Dengan kondisi demikian, wilayah kota bawah sering kali dilanda banjir tahunan dan puncaknya ketika musim penghujan. Sejumlah wilayah khususnya Semarang Utara, banjir ini kadang juga disebabkan luapan air pasang laut (banjir rob). Wilayah perbukitan di Kota Semarang ini membentang di sisi selatan. Perbukitan ini merupakan bagian dari rangkaian formasi pegunungan utara Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Wilayah perbukitan di Kota Semarang dikenal sebagai kota atas (Semarang Dhuwur). Wilayah perbukitan ini juga merupakan kawasan hulu dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kota Semarang. Wilayah kota atas juga bagian dari bentang kaki gunung api Ungaran, yang terletak pada sisi selatan Kota Semarang.
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan.[11] Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Bergota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berjarak antara satu sama lain (jarang-jarang) (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.[12]
Selain sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Kotamadya Semarang, Kota Semarang juga merupakan pusat perdagangan dan bisnis yang termasuk dalam kawasan strategis nasional (KSN). Peranannya sebagai pusat perdagangan dan bisnis, dimana kontribusi ekonomi Kota Semarang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Menurut data BPS 2020, PDRB Kota Semarang atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp 189 triliun.[14]:38-39 Sebagian besar sektor kegiatan perekonomian yang mendominasi adalah sektor perindustrian dan sektor perdagangan.[14]:43Dokter Hewan Kucing Semarang
Dari tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah migrasi masuk, penurunan angka pengangguran, dan meningkatnya pembangunan infrastruktur di Kota Semarang. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang masih kalah saing dengan pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Surabaya, namun iklim bisnis yang kondusif memungkinkan pertumbuhan secara bertahap dan berkelanjutan. Kini, kondisi perekonomian Kota Semarang juga mulai ditandai dengan munculnya gedung-gedung pencakar langit yang tersebar di seluruh penjuru Kota Semarang. Menurut data skyscraper, Kota Semarang memiliki 50 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 85 gedung berkisar 7–11 lantai. Gedung-gedung pencakar langit ini difungsikan sebagai perkantoran, hotel, dan apartemen. Gedung-gedung pencakar langit ini terkonsentrasi pada wilayah Semarang Pusat (Kawasan CBD Golden Triangle) dan Semarang Selatan (Tembalang dan Banyumanik). Berikut adalah daftar gedung-gedung pencakar langit yang sudah ada, tahap konstruksi, maupun direncanakan: Daftar gedung tertinggi di Semarang.
Kota Semarang memiliki 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 1.653.035 jiwa dan luas wilayah 373,78 km² dengan kepadatan 4.422 jiwa/km².[15][16] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang, adalah sebagai berikut:
Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Namun ada pula beberapa suku dan etnis yang juga mendiami kota Semarang seperti Arab, Tionghoa dan Melayu. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Menurut BPS Semarang komposisi penduduk adalah : suku Jawa 93%, suku Tionghoa 4%, suku lainnya 3%.Dokter Hewan Kucing Semarang
Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kota Semarang, Jawa Tengah yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:[1]
No. | Kode | Nama Rumah Sakit | Jenis | Tipe | Alamat |
---|---|---|---|---|---|
1. | 3374134 | RSUD Tugurejo | RSUD | B | Jl. Walisongo No.137, Tambakaji, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50185 |
2. | 3374342 | RSUD Wongsonegoro | RSUD | B | Jl. Fatmawati No.1, Mangunharjo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272 |
3. | 3374331 | RS Banyumanik | RS | D | Jl. Bina Remaja No.61, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263 |
4. | 3374065 | RS Bhakti Wira Tamtama | RS | C | Jl. DR. Sutomo No.17, Barusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50245 |
5. | 3374203 | RS Bhayangkara Akpol | RS | C | Jl. Sultan Agung No.131, Gajahmungkur, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232 |
6. | 3374091 | RS Bhayangkara Semarang | RS | C | Jl. Majapahit No.140, Gayamsari, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50248 |
7. | 3374366 | RS Columbia Asia Semarang | RS | B | Jl. Siliwangi No.143, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50145 |
8. | 3374123 | RS Dr. Amino Gondohutomo | RS Jiwa | A | Jl. Brigjen Sudiarto No.347, Gemah, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50611 |
9. | 3374365 | RS Hermina Banyumanik | RS | C | Jl. Jend. Pol. Anton Sujarwo No.195A, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263 |
10. | 3374145 | RS Hermina Pandanaran | RS | C | Jl. Pandanaran Kel No.24, Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50134 |
11. | 3374080 | RS Muhammadiyah Roemani | RS | C | Jl. Wonodri Baru No.22, Wonodri, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50242 |
12. | 3374367 | RS Nasional Diponegoro | RS | C | Jl. Prof. H. Soedarto S.H No.1, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275 |
13. | 3374112 | RS Panti Wilasa | RS | C | Jl. Citarum No.98, Mlatiharjo, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50121 |
14. | 3374240 | RS Panti Wilasa II | RS | C | Jl. Dr. Cipto No.50, Bugangan, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50123 |
15. | 3374054 | RS Permata Medika | RS | C | Jl. Mr. Moch Ichsan No.93, Ngaliyan, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50181 |
16. | 3374371 | RS Siloam Semarang | RS | D | Jl. Kompol Maksum No.296, Peterongan, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50242 |
17. | 3374021 | RS St. Elisabeth Semarang | RS | B | Jl. Kawi Raya No.1, Tegalsari, Kec. Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50614 |
18. | 3374076 | RS Sultan Agung | RS | B | Jl. Kaligawe Raya No.4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50112 |
19. | 3374043 | RS Telogorejo | RS | B | Jl. KH. Ahmad Dahlan No.11, Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50134 |
20. | 3374032 | RS William Booth | RS | C | Jl. Letnan Jend. S. Parman No.5, Petompon, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50237 |
21. | 3374369 | RSIA Ananda Pasar Ace | RSIA | C | Jl. Bandungsari No.77, Tambangan, Kec. Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah 50215 |
22. | 3374273 | RSIA Anugerah | RSIA | C | Jl. Kalisari Baru No.7, Barusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50245 |
23. | 3374284 | RSIA Bunda Semarang | RSIA | C | Jl. Brigjen Katamso No.8, Karangturi, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50125 |
24. | 3374316 | RSIA Gunung Sawo | RSIA | C | Jl. Gunung Sawo No.21, Petompon, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50237 |
25. | 3374353 | RSIA Kusuma Pradja | RSIA | C | Jl. Bugangan No.3, Rejosari, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50126 |
26. | 3374010 | RSUP Dr. Kariadi | RSU | A | Jl. DR. Sutomo No.16, Randusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50244 |
Dokter Hewan Kucing Makassar Dokter Hewan Kucing Tangerang Selatan Dokter Hewan Kucing Batam Dokter Hewan Kucing Lampung
Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan, dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan serta berperan dalam kesehatan masyarakat veteriner.
Bidang pekerjaan Dokter Hewan Kucing Semarang

Dokter hewan dapat membuka layanan medis dan bekerja sebagai praktisi. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan di rumah, misalnya anjing, kucing, dan kelinci. Mereka dapat berkarier di klinik dan rumah sakit hewan atau di tempat penampungan hewan. Sementara itu, dokter hewan lain memilih untuk berkarier pada manajemen kesehatan hewan ternak, baik hewan mamalia seperti sapi, kambing, kuda, dan babi, maupun dunia perunggasan. Ada pula dokter hewan konservasi yang menangani satwa liar.
Ditinjau dari lingkup sektor ekonomi, dokter hewan dapat bekerja pada sektor privat dengan membuka layanan praktik mandiri, bekerja sama dengan rekan sejawat, atau pada perusahaan swasta, baik melalui pelayanan jasa medis ataupun konsultasi. Sebagian dokter hewan lain bekerja pada sektor publik atau pemerintahan pada layanan veteriner, lembaga penelitian, konservasi, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta lembaga sertifikasi seperti karantina hewan. Selain itu, organisasi nirlaba, yang biasanya merupakan lembaga konservasi, juga merekrut dokter hewan.
Risiko pekerjaan Dokter Hewan Kucing Semarang

Dokter hewan berisiko mengalami luka fisik yang disebabkan oleh hewan yang ditanganinya. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1988 menyebutkan bahwa 64,6% dari dokter hewan pernah mengalami luka berat akibat hewan; tangan, lengan, dan kepala menjadi area yang paling umum terluka, sementara sapi, anjing, dan kuda menjadi hewan yang paling umum menyebabkan luka
Kompetensi
Setelah lulus pendidikan dan dilantik menjadi dokter hewan, seseorang wajib memiliki sejumlah kompetensi. Secara garis besar, kompetensi minimum yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yaitu:[3]
- Epidemiologi — menerapkan epidemiologi deskriptif untuk mengendalikan penyakit dan berpartisipasi dalam penyelidikan epidemiologi jika terjadi kasus penyakit yang wajib dilaporkan;
- Penyakit hewan lintas batas — mengidentifikasi penyakit hewan lintas batas dan patogen yang diasosiasikan dengannya, memahami distribusinya secara global, pengambilan dan penanganan sampelnya, penggunaan alat diagnostik dan terapeutik yang tepat, implikasi peraturan dan pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Zoonosis (termasuk penyakit bawaan makanan) — mengidentifikasi zoonosis dan penyakit bawaan makanan serta patogen yang diasosiasikan dengannya; memahami penggunaan alat diagnostik dan terapeutik, implikasinya terhadap kesehatan manusia, pelaporannya, serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Penyakit infeksi baru dan muncul kembali — memahami penyakit infeksi baru dan penyakit infeksi yang muncul kembali, mendeteksi tanda klinis dan melaporkannya ke otoritas veteriner, memahami hipotesis kemunculannya, dan tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Program pencegahan dan pengendalian penyakit — memahami program baku yang telah ditetapkan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular, zoonosis, atau penyakit infeksi baru dan muncul kembali; cara mengidentifikasi hewan untuk ketertelusuran dan pengawasan oleh otoritas veteriner; memahami dan berpartisipasi dalam pelaksanaan rencana darurat untuk mengendalikan penyakit lintas batas, termasuk membunuh hewan secara manusiawi; berpartisipasi dalam kampanye vaksinasi reguler dan darurat, serta program uji-dan-potong/terapi, sistem deteksi dini, penyakit hewan yang wajib dilaporkan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Higiene makanan — memahami praktik keamanan pangan di peternakan, inspeksi pemotongan hewan, termasuk pemeriksaan pra- dan pascamati, serta penyembelihan yang manusiawi; integrasi antara pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat, termasuk peran dokter hewan dengan dokter, praktisi kesehatan masyarakat, dan analis risiko;
- Produk-produk veteriner — memahami penggunaan produk-produk veteriner dengan tepat, termasuk pencatatannya; konsep waktu henti obat untuk mencegah residu pada produk hewan yang akan dikonsumsi manusia; mekanisme perkembangan resistansi obat; hubungan penggunaan antibiotik pada hewan pangan dan berkembangnya resistansi antibiotik pada manusia; penggunaan obat-obatan dan bahan-bahan biologis dengan tepat untuk memastikan keamanan rantai pangan dan lingkungan; serta tempat untuk mencari informasi terbaru;
- Kesejahteraan hewan — memahami kesejahteraan hewan dan tanggung jawab pemilik, dokter hewan, dan orang lain yang menangani hewan; mengidentifikasi masalah kesejahteraan hewan dan berpartisipasi dalam tindakan perbaikannya; memahami informasi terbaru tentang pengaturan kesejahteraan hewan dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional, termasuk dalam produksi hewan, transportasi hewan, dan pemotongan hewan untuk konsumsi dan eliminasi untuk mengendalikan penyakit;
- Legislasi dan etika veteriner — memahami peraturan tentang veteriner dan profesi kedokteran hewan di tingkat lokal, provinsi, nasional, dan regional, serta tempat untuk mencari informasi terbaru; menerapkan standar tinggi dalam etika profesi dokter hewan dalam keseharian; serta kepemimpinan dalam masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perawatan hewan;
- Prosedur sertifikasi umum — memeriksa dan memantau individu hewan atau kelompok hewan untuk menerbitkan sertifikat bebas dari penyakit atau kondisi tertentu berdasarkan prosedur baku; serta mengisi dan menandatangani sertifikat kesehatan sesuai dengan aturan nasional;
- Kemampuan komunikasi — mengomunikasikan informasi teknis dengan cara membuat yang dapat dipahami masyarakat umum; dan berkomunikasi secara efektif dengan rekan tenaga kesehatan profesional untuk saling bertukar informasi ilmiah dan teknis, serta pengalaman praktis.
Deskripsi Karier Dokter Hewan Kucing Semarang

Dokter hewan disebut juga dengan medik veteriner. Dokter hewan bertugas mencegah, memeriksa, mengobati, dan melakukan perawatan pada hewan dari penyakit. Jenis kucing hewan yang ditangani bisa hewan besar (sapi, kuda, kambing, kerbau, babi), hewan kecil (anjing, kucing), unggas (ayam, itik, angsa, puyuh), hewan eksotik (ular, hamster, kura-kura, iguana), satwa liar (reptil, primata), satwa harapan (rusa, kelinci), satwa akuatik (ikan), ataupun hewan laboratorium (rodensia). Kalau ada hewan yang terluka, mengalami patah tulang, maka dokter hewan akan melakukan operasi.
Dokter hewan juga berperan penting dalam pencegahan penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonotik), seperti rabies, antraks, leptospirosis, juga flu burung. Secara aktif, seorang dokter hewan akan memberikan vaksin. Selain itu, dokter hewan memainkan peranan dalam proses pengembangbiakan hewan. Misalnya, dalam inseminasi buatan pada kuda, dokter hewan akan memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk menyuntikkan sperma kuda jantan ke rahim kuda betina. Dokter hewan juga akan memantau proses kehamilan pada kuda tersebut.
Sehari-hari, dokter hewan bisa bekerja di rumah sakit hewan, kebun binatang bahkan NGO internasional. Selain bekerja dalam bidang pemeriksaan dan pengobatan, ada juga lho dokter hewan yang bekerja sebagai pegawai negeri dan berdinas di pusat karantina, pusat pemeriksaan sanitasi daging hewan, dan pusat kesehatan hewan. Pilihan lain untuk profesi dokter hewan adalah praktik mandiri dengan membuka klinik kesehatan hewan. mrizky
Peran dan Tanggung Jawab Dokter Hewan Kucing Semarang

- Mencegah hewan agar tidak terinfeksi penyakit.
- Memeriksa penyakit dan memberikan pengobatan pada hewan.
- Melakukan diagnosis (klinik, patologik, laboratorium mikrobiologi, laboratorium imunologi, laboratorium parasitologi, dan lain-lain).
- Menyusun nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik pada hewan.
- Melakukan pemeriksaan kebuntingan, penanganan kebidanan, dan penanganan gangguan reproduksi pada hewan.
- Melindungi kehidupan/kesehatan hewan dan risiko yang ditimbulkan.
- Menanggulangi penyakit menular zoonotik dan non-zoonotik melalui terapi, eradikasi, dan lainnya.
- Melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem pada hewan pangan.
- Melindungi kesehatan manusia dari risiko yang ditimbulkan oleh bahan tambahan (additive), kontaminan, toksin atau organisme penyebab penyakit dalam.
- Menjamin keamanan bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat.
- Melakukan pengukuran dan penyeliaan kesejahteraan hewan.
Post A Comment:
0 comments: